ROAD TO PRESIDENSI G20* *_CONNECTI:CITY_ 2022, Peluang Indonesia Menguatkan Sektor Ekonomi Kreatif*
*
LintasBuana-KOTA BANDUNG --* _CONNECTI:CITY_ 2022 yang berlangsung pada 14-15 Maret 2022 merupakan rangkaian dari _Road to_ Presidensi G20 yang menjadi peluang Indonesia menguatkan sektor ekonomi kreatif.
Wakil Meteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Angela Tanoesoedibjo menuturkan, sebelum pandemi, sektor ekonomi kreatif Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun. Namun karena adanya pandemi, hal tersebut sempat terhambat.
“Pada kesempatan ini, saya ingin kita mengakui ketangguhan pelaku ekonomi kreatif selama masa-masa yang penuh tantangan ini. Karena mereka, kita telah menyaksikan percepatan ekonomi kreatif untuk mempercepat pemulihan ekonomi,” katanya dalam _CONNECTI:CITY_ 2022 hari pertama, Senin (14/3/2022), secara daring.
Menurut Angela, selama bertahun-tahun, pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif, termasuk pada agenda komunitas internasional.
Pada 2018, Indonesia berhasil meluncurkan _World Conference on Creative Economy (WCCE)_ atau Konferensi Internasional Ekonomi Kreatif di Bali. Kemudian, pada Sidang Umum PBB ke-74, 2021 di mana dideklarasikan sebagai _International Year of Creative Economy for Sustainable Development 2021._
Selanjutnya _WCCE_ kedua digelar di Dubai pada 2020 yang mendukung ekonomi kreatif berkelanjutan, _supply chain_, adaptasi teknologi, dan inklusivitas bagi perempuan dan pemuda.
“Hari ini, Indonesia menjadi tuan rumah Presidensi G20 dengan mengusung _Recover Together – Recover Stronger_," ucapnya.
"Kami rasa ini adalah saat yang tepat bagi Indonesia untuk membawa pulang _WCCE_ di lokasi acara G20 Indonesia, di mana Indonesia akan menjadi tuan rumah _WCCE_ ketiga di Bali pada Oktober 2022 dengan tema _Implicitly Creative Global Recovery,_” ucapnya.
Dari agenda tersebut, menurut Angela, diharapkan diperoleh resolusi dalam mendukung pengembangan industri ekonomi kreatif sebagai pilar ekonomi pascapandemi.
“Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia berkomitmen untuk mendukung pengembangan industri ekonomi kreatif. Saya yakin melalui kegiatan ini, kita bisa menghasilkan hasil nyata untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif dan mencapai tujuan yang berkelanjutan,” katanya.
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins menuturkan, G20 yang mencakup pemulihan bersama melalui tiga pilar utama, menguatkan betapa pentingnya budaya dan ekonomi kreatif.
“Dan hal ini tidak mengherankan, karena Pemerintah Republik Indonesia telah memelopori begitu banyak inisiatif di sektor ekonomi kreatif,” tuturnya.
Pihaknya sangat mengapresiasi upaya Pemerintah Indonesia dalam memperjuangkan ekonomi kreatif selama masa pandemi.
“Dan karena itulah saya senang Inggris dan Indonesia telah bekerja sama sejak tahun 2012, dan kami telah bekerja sama di bidang ekonomi kreatif,” ucap Owen.
Untuk diketahui, Indonesia dan Inggris melalui Departemen Kebudayaan, Media dan Olahraga Inggris, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia telah memiliki MoU. Kerja sama tersebut sangat sukses sehingga pada tahun 2021 _MoU_ disepakati untuk diperpanjang selama lima tahun.
“Kami memiliki banyak kegiatan. Salah satunya kerja sama kami dengan Jawa Barat dalam pengembangan ekonomi kreatif dan ekosistem _creative hub_ di Provinsi Jawa Barat,” katanya.
Menurut dia, selama dua tahun, melalui _British Council_, pihaknya telah mendukung pelatihan untuk _creative hub_ di tujuh wilayah kota di Jawa Barat. Tahun ini pun pihaknya terus memberikan dukungan tersebut.
“Dengan momentum G20, kami berharap dapat mempromosikan potensi ekonomi kreatif sebagai sektor yang menjawab tujuan pembangunan berkelanjutan dan mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi,” tuturnya. H. Deden S
Posting Komentar